Di Wisuda ke-5, IIKNU Tuban Launching Magister Kesehatan Masyarakat

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Institut Ilmu Kesehatan Nahdlatul Ulama (IIKNU) Tuban mewisuda ratusan mahasiswanya di Aula Lantai 4 kampus setempat. Mereka yang diwisuda yakni program bidan 88 mahasiswa, dan profesi bidan yang telah lulus uji kompetensi 88 mahasiswa, serta 33 mahasiswa keperawatan yang berhasil menyelesaikan pendidikan dalam 7 semester.

Rektor IIKNU Tuban, Miftahul Munir, mengatakan selain melaksanakan wisuda dan pelantikan, pada momen penting ini IIKNU telah melaunching Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat.

Ia berharap prodi ini bisa berperan meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat di Tuban. Apalagi prodi ini dinilai cukup penting lantaran langsung berhubungan dengan kesehatan masyarakat.

"Jadi selain prodi gizi, kami juga membuka magister prodi kesehatan masyarakat. Prodi ini sangat penting karena untuk membantu kesehatan langsung yang berhubungan dengan masyarakat," ujarnya, Minggu (5/5/2024).

Rektor kelahiran Lamongan ini menambahkan, di sela-sela acara wisuda pihak kampus juga telah memberangkatkan 7 alumni ke rumah sakit yang ada di Arab Saudi dan Jepang. Pengiriman tenaga kesehatan ini merupakan tindak lanjut kerja sama antara IIKNU Tuban dengan rumah sakit yang ada di luar negeri.

"Kami tiap tahun pasti mengirim tenaga kesehatan lulusan IIKNU untuk bekerja di rumah sakit luar negeri, baik di Arab Saudi maupun di Tokyo," tuturnya.

Ia berpesan kepada alumni dan mahasiswa yang ingin bekerja ke RS luar negeri agar mengikuti SOP dari kampus. Termasuk, di antaranya juga perlu mendapatkan restu orang tua atau pihak keluarga lain.

"Artinya kami sendiri juga menyeleksi mahasiswa atau alumni yang akan berangkat dan disesuaikan dengan permintaan RS di luar negeri," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Bagian Umum Lembaga Layanan Pendidikan (LLDIKTI) Wilayah VII Jawa Timur, Ivan Rovian, mengapresiasi IIKNU Tuban yang telah sukses melaunching Magister Prodi Kesehatan Masyarakat. Diharapkan, program baru ini bisa memanajemen pelayanan kesehatan di masyarakat. 

"Apalagi lulusan kesehatan itu menjadi tantangan tersendiri, terutama setelah pandemi telah terjadi pergeseran tugas dan fungsi. Untuk itu lulusan tenaga kesehatan harus meningkatkan kompetensinya demi menuju Indonesia emas 2045," katanya. (wan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News