Lamar Menantu Kiai Asep untuk Calon Wali Kota, Ketua DPP PDIP Dukung Gus Barra

Lamar Menantu Kiai Asep untuk Calon Wali Kota, Ketua DPP PDIP Dukung Gus Barra Ketua DPP PDI Perjuangan Mindo Sianipar dan Ketua DPC PDI Perjuangan Mojokerto Ahmad Anwar saat silaturahim dengan Prof Dr KH Asep Saifuddin Challim di kediamannya di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Senin (22/4/2024) tadi malam. Foto: MMA/ BANGSAONLINE

Mendengar isu itu Mindo pun ikut berkomentar. “Itu orang yang tak mengerti PDI Perjuangan,” tukas Mindo Sianipar.

Dalam pertemuan dengan Kiai Asep, Mindo Sianipar tidak hanya membahas soal pencalonan Gus Barra dan Gus Afif tapi juga membahas program ke depan yang bermanfaat bagi masyarakat, terutama masyarakat Mojokerto. Ia mengaku sangat cocok dengan visi dan konsep pemerintahan yang disampaikan Kiai Asep.

“Jadi kepala daerah itu kan bukan cari duit,” tegas Mindo Sianipar. Tapi bagaimana menyejahterakan rakyat.

Sebelumnya, Kiai Asep memang sempat memaparkan tentang rencana ke depan jika Gus Barra ditakdir jadi Bupati Mojokerto. Diantaranya, program bedah rumah dan memajukan pendidikan di Mojokerto.

“Karena masih ada rumah yang tak layak huni di Mojokerto,” kata Kiai Asep. Ia berjanji, khusus program bedah rumah itu Kiai Asep tak akan minta APBD. Tapi akan dibiayai dari uang pribadi. Bahkan ia sudah mengalkulasi anggaran tiap bulan.

“Paling sekitar Rp 200 juta atau Rp 300 juta,” katanya.

Begitu juga tentang peningkatan kualitas pendidikan. Menurut Kiai Asep, selama ini SMAN Negeri di Mojokerto masih jauh di bawah sekolah Amanatul Ummah. Kiai Asep lalu memberikan koran HARIAN BANGSA kepada Mindo Sianipar dan timnya. Di halanan satu koran HARIAN BANGSA itu dimuat 280 santri Amanatul Ummah lolos SNBP. Bahkan 31 diantaranya diterima di Fakultas Kedokteran.

Mindo Sianipar sangat setuju. Ia lalu memberi contoh seorang bupati di Minahasa. Menurut Mindo, bupati tersebut punya program duka. Yaitu program untuk membantu warganya yang ditimpa kesusahan. Misalnya ada warganya meninggal ia memberikan santunan.

Program itu dianggarkan lewat APBD. “Kalau di Minahasa kan mayoritas beragama Kristen. Jadi kalau meninggal kan dimasukkan peti,” kata politisi PDIP kelahiran Tanjung Balai Sumatera Utara pada 24 Oktober 1953 itu. Untuk membeli peti itu keluarganya mendapat santunan dari program duka itu.

Menurut Mindo Sianipar, bupati itu seorang kaya raya sehingga tak cari untung dari APBD. Karena itu ia sangat optimistis kalau Gus Barra jadi bupati dan Gus Afif menjadi walikota Mojokerto akan bisa berbuat maksimal karena berasal dari keluarga kaya. Apalagi Kiai Asep dikenal sebagai ulama suka membantu.

Mindo juga menyarankan agar Mojokerto ke depan memprioritaskan program pertanian. Maklum, Mindo di DPR RI duduk di Komisi IV yang mengurusi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan dan pangan.

Kiai Asep pun langsung menukas. “Seandainya penjenengan datang siang, saya ajak keliling, melihat sayur milik Amanatul Ummah,” kata Kiai Asep.

Mindo Sianipar tampak makin mantap dengan konsep an program pemerintahan Kiai Asep. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO