Gus Barra Punya Potensi Tinggi Menang, Gerindra Tak Buka Pendaftaran Cabup Mojokerto

Gus Barra Punya Potensi Tinggi Menang, Gerindra Tak Buka Pendaftaran Cabup Mojokerto Ketua DPC Gerindra H. Hidayat dan pengurus Gerindra lainnya saat silaturahim dan halal bihalal dengan Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim dan putranya, Dr. Muhammad Al Barra (Gus Barra) di Guest House Universitas KH Abdul Chalim (UAC) Pacet Mojokerto, Rabu (24/4/2024) malam. Foto: MMA/ BANGSAONLINE

Hidayat juga menjelaskan bahwa ada mekanisme atau ketentuan formal Gerindra dalam proses pengusungan calon bupati. Yaitu Rakercabsus. Menurut Hidayat, Rakercabsus itu diikuti semua pengurus Gerindra sampai tingkat ranting.

Menurut dia, calon bupati yang dianggap sudah memenuhi syarat diundang untuk mengikuti acara tersebut.

“Nanti Gus Barra kami undang,” kata Hidayat yang anggota DPRD Provinsi Jawa Timur.

Mendengar penjelasan Hidayat itu, Kiai Asep langsung menawarkan fasillitas tempat. “Kalau begitu di sini saja. Saya punya tempat yang lebih bagus dari hotel,” kata Kiai Asep. Hidayat dan pengurus DPC Gerindra mengangguk.

Gus Barra mengucapkan terima kasih kepada Hidayat selaku Ketua DPC dan jajarannya yang telah berkanan hadir dalam acara halal bihalal itu. Ia berharap Gerindra ke depan bersama-sama membangun Mojokerto.

Wakil Bupati Mojokerto itu mengungkapkan bahwa masih banyak problem krusial yang dialami masyarakat Mojokerto. Ia menunjuk salah satunya adalah pelayanan kesehatan. 

Gus Barra bercerita, belum lama berselang dirinya dimintai tolong warga yang kesulitan melahirkan karena BPJS-nya tidak aktif. Padahal ibu itu harus melahirkan lewat caesar.

“Kalau melahirkan lewat caesar kan mahal,” kata Gus Barra. Karena itu, ibu tersebut kebingungan.

Ia lalu minta tolong Gus Barra. Putra Kiai Asep itu langsung turun tangan sehingga bisa melahirkan dengan lancar. Ternyata anaknya lahir kembar.

“Saking senangnya karena dibantu, anaknya dua-duanya dinamakan Barra,” tutur Gus Barra sembari tersenyum.

Menurut Gus Barra, kasus seperti itu banyak tapi tak terlesaikan. “Karena tak semua warga Mojokerto punya akses ke saya,” tegasnya.

Kiai Asep juga banyak mengungkap masih banyaknya warga Mojokerto yang rumahnya tak layak huni. “Kalau di Kembangbelor sudah gak ada. Tapi di daerah pegunungan masih banyak rumah tak layak huni,” kata Kiai Asep. Karena itu ia berjanji membuat program bedah rumah dengan biaya snediri. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO